Formulir Kontak

 

Peranan Technopreneurship Bagi Masyarakat


Invensi dan  inovasi yang dihasilkan, serta technopreneurship tidak hanya bermanfaat dalam pengembangan industri-industri besar dan canggih.  Technopreneurship juga dapat diarahkan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi lemah dan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.  Dengan demikian, technopreneurship diharapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Technopreneurship dapat memberikan memiliki manfaat atau dampak, baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan.  Dampaknya secara ekonomi adalah:
a.    meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
b.    meningkatkan pendapatan.
c.    menciptakan lapangan kerja baru.
d.    menggerakkan sektor-sektor ekonomi yang lain.
Manfaat dari segi sosial diantaranya adalah mampu membentuk budaya baru yang lebih produktif, dan berkontribusi dalam memberikan solusi pada penyelesaian masalah-masalah sosial.  Manfaat dari segi lingkungan antara lain adalah:
a.    memanfaatkan bahan baku dari sumber daya alam Indonesia secara lebih produktif.
b.    meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya terutama sumberdaya energi.

Ada beberapa bidang invensi dan inovasi yang dapat diprioritaskan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat ekonomi lemah terdiri dari: air, energi, kesehatan, petanian, dan keanekaragaman hayati (water, energy, health, agriculture, dan biodiversity, yang biasa disingkat WEHAB).  Di bidang-bidang di atas masyarakat ekonomi lemah di Indonesia banyak menghadapi permasalahan.  Pengembangantechnopreneurship dapat diarahkan sebagai upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.  Misalnya:

a. Water (Air)
Banyak masyarakat Indonesia yang memiliki akses yang sangat terbatas pada air bersih, juga petani yang memiliki keterbatasan akses air untuk irigasi.  Tantangan technoprenuership masih sangat terbuka lebar untuk memberikan solusi teknologi pengadaan air bersih dan efisiensi irigasi.  Contohnya produk teknologi yang dapat ditawarkan antara lain sistem desalinasi air laut yang murah dan irigasi tetes (drip irrigation).

b. Energy (Energi)
Dunia saat ini dihadapkan pada kekurangan energi yang kronis.  Lapisan masyarakat terbawah di Indonesia saat ini sudah merasakan kesulitan yang luar biasa untuk mendapatkan sumber energi baik untuk kegiatan konsumtif maupun produktif.  Tantangan yang besar saat ini untuk menghasilkan teknologi energi alternatif yang terbarukan, ramah lingkungan, yang terjangkau, efisien, dan berkelanjutan.  Contoh produk teknologi alternatif misalnya energi listrik tenaga air (microhydro), tenaga angin, pengering tenaga surya, dan lain-lain.

c. Health (Kesehatan)
Akses pada fasilitas kesehatan yang memadai serta dan biaya kesehatan yang mahal masih menjadi masalah utama masyarakat miskin Indonesia.  Oleh karena itu sangat diperlukan alternatif metode pengobatan dan peningkatan kesehatan yang aman dan terjangkau; teknologi pengobatan/pencegahan terhadap penyakit spesifik lokal, serta obat-obatan alternatif yang terjangkau terutama untuk penyakit yang lazim dijumpai di masyarakat tidak mampu. Contoh produk teknologi alternatif adalah pengembangan produk-produk berbahan baku lokal menjadi produk herbal terstandar atau fitofarmaka.

d. Agriculture (Pertanian)
Masih sangat banyak masalah di sektor pertanian Indonesia yang umumnya dihuni oleh kelompok petani miskin.  Beragam  teknologi dalam bidang pertanian, perikanan, dan peternakan rakyat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah pertanian kita.

e. Biodiversity (Keanekaragaman Hayati)
Indonesia memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati nomor dua di dunia, namun pemanfaatannya saat ini belum banyak memberikan manfaat sosial yang besar.  Beragam sentuhan teknologi diperlukan misalnya penggunaan keanekaragaman hayati untuk biomedicine dan produk makanan; teknologi pengolahan yang memanfaatkan dan memberi nilai tambah keanekaragaman hayati Indonesia dengan tetap mempertahankan kelestariannya.

Bagaimana agar invensi dan inovasi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat?  Beberapa kriteria berikut ini dapat digunakan untuk mengembangkan invensi dan inovasi agar bermanfaat bagi masyarakat, yaitu inovasi dan invensi itu harus:
a.    Memberikan performansi solusi lebih baik dan lebih efisien.
b.    Menjawab permasalahan dan memenuhi karakteristik kebutuhan masyarakat.
c.    Merupakan ide orisinal.
d.    Dapat diterapkan ke pasar dan memenuhi kriteria kelayakan ekonomi.
e.    Memiliki skala pasar dan skala manfaat yang memadai.
f.     Dapat dipasarkan sebagai produk atau jasa.
g.    Meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan lapangan kerja bagi masyarakat.

Pada saat ini di Indonesia secara umum, dukungan terhadap invensi dan inovasi domestik masih terbatas, belum integratif dan tidak berorientasi pasar, sehingga banyak invensi dan inovasi yang “layu sebelum berkembang”. Ada kesenjangan yang besar antara penawaran dan permintaan solusi teknologi bernilai tambah. Selain itu, dana penelitian dan pengembangan nasional masih terbatas dan kemampuan technopreneurship domestik masih rendah.

Namun demikian, semua itu tidak akan berubah kalau kita tidak memulai melakukan perubahan.  Semoga buku ini dapat memberikan manfaat untuk perubahan itu.

Sumber : http://ono.suparno.staff.ipb.ac.id/articles/technopreneurship-2/

Total comment

Author

Rama Pradana

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply